Perbedaan lainnya yang sangat menyolok antara TRANCE dan NATIJAH ini adalah, keadaan Trance seringkali tidak mempengaruhi qualitas maupun quantitas ibadah kita dengan signifikan. Tapi tenang dan bahagianya memang ada kita dapatkan. Ibadah kita hanya berubah sedikit sekali menjadi lebih baik dari biasanya. Itupun terjadi karena ada rasa yang kita rasakan akibat dari proses trance dan keter-keter disertai tangisan dan histeria yang kita alami itu. Namun rasa itu tidak akan bertahan lama…!.
Sedangkan kalau kita mendapatkan NATIJAH atau PUKULAN di dalam Hati kita karena kita mengingati Allah dan Allah meresponnya dengan sebuah respon yang menunjukkan KEBENARAN akan kebesaran-Nya, atau kebenaran akan Jalal-Nya, atau kebenaran akan Jamal-Nya, maka tangisan demi tangisan kita akan berderai-derai, tapi kita tidak sampai mengalami histeria atau teriak-teriak, tidak akan adajuga keter-keter atau guling-gulingan. Tangisan-tangisan itu malah akan memperlunak hati kita sendiri dari hari ke hari. Kualitas dan quantitas ibadah kita akan meningkat dengan sangat mengherankan.
Natijah ini akan membuat hati kita lama-lama menjadi bertambah bersih dan bersih karena HATI kita selalu mengingati Allah. Hati kita menjadi tidak berkocak lagi seperti keadaan sebuah samudera yang sangat tenang. Hati yang bersih karena Hati kita itu tersebut selalu mengigati Allah, akan menyebabkan RUH juga menjadi sangat Tenang dan Rileks. Ruh tidak gelisah lagi seperti gelisahnya Ruh pada proses Trance.
Keadaan HATI yang bersih (tidak ada pikiran-pikiran yang berkeliaran) dan RUH yang tenang karena HATI sedang mengingati Allah (dzikrullah) itu disebut juga dengan JIWA YANG TENTERAM (Nafsul Muthmainnah). Selanjutnya Jiwa yang tenteram itu akan membuat tubuh kita menjadi RILEKS dan LUNAK. Saat itu tubuh kita akan terasa seperti tubuh seorang bayi, berat tubuh kita akan terasa seperti berada pada setiap sendi-sendi tulang kita. Rileks dan tidak ada tekanan atau ketegangan untuk menyangga berat tubuh kita.
Keadaan JIWA kita yang TENTERAM, dimana tidak ada lagi pikiran-pikiran yang berkeliaran di dalam HATI atau AKAL kita karena saat itu kita hanya punya satu ingatan saja di dalam hati kita, yaitu ingatan kepada Allah, dan keadaan TUBUH atau RAGA kita juga menjadi RILEKS…, adalah pintu yang sangat sempurna untuk kita melanjutkan ke proses berikutnya… Misalnya…., atau…., dan sebagainya… Silahkan buktikan sendiri-sendiri….
Paling tidak bagi saya sendiri, saya tidak merasa bingung lagi dengan Hadist Rasulullah SAW yang berbunyi :“Al inabatu ila daril khulud wa tajafi an daril ghurur wa tahabu lil mauti qabla nuzulil maut. Kembali menuju perjalanan kekampung abadi (akhirat) meninggalkan kampung penuh tipuan (dunia) merasakan mati sebelum mati”, yang dulu sangat sulit saya pahami, ternyata tiba-tiba saja sudah langsung ketemu dalam prakteknya.
Bermakrifatullah, melalui tasawuf jalan Nabi-Nabi, seperti yang disyarahkan oleh Arif Billah Ustadz Hj. Hussien BA. Latiff, juga akan membawa kita untuk bisa menghadapi berbagai masalah kehidupan dengan tetap tersenyum (senyum Makrifat), tanpa kita harus terlebih dahulu bersentuhan dengan praktek-praktek NAM (New Age Movement), seperti Hipnotis, Hypnoterapi, NLP, dan berjibun teknik lainnya yang tengah mengepung umat Islam saat ini.
Karena setiap kali Beliau bersyarah, setiap kali itu pula Beliau seperti mengantarkan saya dan sahabat saya yang lainnya menaiki anak tangga demi anak tangga berpikir yang kemudian membuat kami semua tahu-tahu sudah berubah saja dalam hal PARADIGMA BERPIKIR kami. Perubahan itu sangat mencengangkan.
Dengan tetap memakai dalil-dalil Al Qur’an, Al Hadist, dan pendapat Arif Billah zaman lalu (Imam Al Ghazali) dan juga pendapat Syech Abdul Qadir Al Jailani, serta pendapat-pendapat Mujaddid Islam lainnya, Beliau seperti mengantarkan kami dan kita semua untuk SIAP memasuki zaman 1000 tahun berikutnya dari sekarang, sebelum Arif Billah berikutnya dimunculkan oleh Allah… Tidak percaya…?, ya ndak apa-apa…
Sampai disini selesailah Artikel yang berkenaan dengan DUDUKNYA ORANG BERMAKRIFATULLAH. Insyaallah kita akan lanjutkan, kalau Allah mengijinkan, dalam artikel berikutnya dengan judul “ANJAKAN PARADIGMA”.
Wallahu a’lam…
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Selesai
sya msh naik turun pak … tpi di lanjut yaa pak .. terima kasih
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang yamas dmn pak?
Dan bagaimana tersambung menjadi satu diantara anggota/kepengurusan di daerah?
lihat di yamasindonesia.org