Participants:
————-
Yusdeka aja, IB
Messages:
———
IB: Pertanyaan sederhana: Apakah cahaya bergerak?. Rasanya tidak!. Coba kita renungkan. Cahaya kecepatannya tetap. Dan hanya melambat ketika melalui materi. Semakin padat materinya semakin lambat. Dan lenyap ketika melalui benda hitam.
IB: Jadi cahaya itu diam saja. Dan memang ada dan meliputi semuanya.
IB: Jadi cahaya hanya ditarik atau diserap oleh kegelapan yaitu ketidaktahuan kita.
IB: Kalau bayangkan balon semesta ditiup atau dipompa dengan kekuatan tolakan “Big Bang”. Yang mengembang adalah balonnya. Sedangkan “udara” yg mengisi balon tadi. Sebetulnya tidak berubah. Udara di luar sama dengan udara di dalam balon. Udara itu kita sebut cahaya alam semesta.
IB: Cahaya itu tidak berubah. Namun ketika materi dibentuk maka cahaya ditarik masuk ke pemilik materi atau kembali ke asalnya.
IB: Sehingga cahaya itu meliputi cahaya yang tampak dan tidak tampak.
IB: Cahaya mengalirkan materi.
IB: Cahaya membawa panas (sinar matahari misalnya).
IB: Cahaya membawa informasi, bahkan semua informasi ada di dalam cahaya.
IB: Cahaya mampu melintasi apa saja. Nyata dan gaib.
IB: Cahaya… Tanpa ini kehidupan mati.
IB: Cahaya tanpa ini semua tidak tampak.
IB: Cahaya begitu ajaibnya cahaya ini. Bisa muncul dari ketiadaan. Bisa tiada dari keadaan.
Yusdeka aja: Az Zumar 22-23), yang tafsiran bebasnya: “maka apakah sama orang-orang yang telah Allah bukakan dan lapangkan dadanya untuk menerima (informasi) tentang islam, lalu dia hidup diatas naungan CAHAYA petunjuk dari Tuhannya dengan orang-orang yang tidak seperti itu. Tentu saja tidak. Sebab kalau tidak dilapangkan Allah, tidak diberi informasi melalui cahaya Allah seperti itu, maka JANTUNG orang-orang itu akan jadi membatu, menjadi gelap gulita. Dan sungguh celakalah bagi orang-orang yang jantungnya telah membatu seperti itu. Karena saat itu juga, dia tidak akan bisa lagi untuk mengingat Allah, dia tidak mampu lagi menerima pengajaran dari Allah.
Padahal Allah telah (dan selalu setiap saat) akan MENURUNKAN sebaik-baiknya perkataan, yaitu berupa KITAB yang serupa ayat-ayatnya sepanjang masa lagi berulang-ulang (tentang kisah, peringatan, keadaan, suasana). Gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya ketika menerima turunnya perkataan dari Allah itu, turunnya informasi dari Allah itu, turunnya Cahaya petunjuk dari Allah itu. Debaran jantungnya juga menjadi lebih cepat. Kemudian setelah itu, kulitnya yang tadinya gemetar dan jantungnya yang tadinya berdebar keras menjadi TALINU (tenang, lembut, condong) setiap kali dia mengingat Allah. Selalu dan selalu begitu.
Keadaan dan proses yang demikian itu, gemetar, lalu talinu, adalah proses menerima petunjuk dari Allah. Begitulah cara Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang selalu mengingat Allah. Dia selalu akan memberi petunjuk kepada siapa-siapa yang Dia Kehendaki. Dan barang siapa yang dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat memberinya petunjuk. Karena dalam keadaan tidak adanya petunjuk dari Allah itu, tidak ada informasi dari Allah, tidak ada cahaya petunjuk Allah yang masuk kedalam ceruk dadanya, maka dadanya akan tetap gelap gulita, jantungnya keras membatu. Oleh sebab itu, siapapun yang mencoba memberinya petunjuk, maka hasilnya tetap akan tidak ada, dan tidak berbekas.
Yusdeka aja: Pas sekali mas IB
IB: Wah nyambung ya…
IB: Akhirnya bicara ilmu dan agama ngga ada bedanya ya?
IB: Jadi aneh ngomong agama atau ngomong fisika?.
Yusdeka aja: Bedanya hanya ada yang tersungkur sujud ada yang nggak ya mas 🙂
IB: Kok sama persis.
IB: 🙂 iya.
IB: Oke. Merenung dulu. Sujud dulu ya.
Yusdeka aja: Sama mas, disini baru saja masuk waktu isya. Ah jadi kangen untuk sujud lama….
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Wassalam
Deka & IB
waiting…
Salam damai selalu Pak Deka,
sahabat seperjalanan belajar untuk singgah di rumah KUN….
Atas Nama Allah Tuhan pemilik Kun
Tiada Ilah yang patut untuk di singgahi, kecuali ALLAH
Muhammad sebaik-baik pemberi kabar melalui Kalam yang diturunkan-Nya
Ya Allah izinkan hamba mengabarkan pengajaran dari-Mu
semula ku lihat segala yang diam ataupun yang bergerak …. bersumber dari gerak yang satu …. ada daya yang begitu lembut dan pasti mengiringi pergerakan itu …. tiada henti tiada jarak barang se apapun …. selangkah demi selangkah aku masuk singgah di rumah itu …. sesuatu yang kulihat ada karena keberadaan sesuatu itu …. suara yang ku dengar akibat bersentuhnya diantara sesuatu itu …. angan-angan timbul ada nya sesuatu yang ku angankan …. perasaan timbul adanya rasa yang mau aku terima …. ada kemauan timbul akibat memang yang ku inginkan …. lebih dalam lagi ku amati …. akibat dari semua itu adanya sesuatu itu dari sesuatu yang satu …. dari satu berkaitan satu …. menunjukkan adanya kehidupan, karena memang sesuatu itu dari Sang Maha Hidup …. yang senantiasa sibuk tanpa henti sekejappun …. ku mencoba memahami apa-apa yang membuat aku terhenti di perjalan …. perjalananku terhenti di sesuatu – sesuatu itu …. waktu ku berhenti di penglihatan aku terhenti pada sesuatu yng aku lihat …. saat ada sesuatu yang ku angankan aku terhambat pada sesuatu yang ku angankan …. ketika aku terhenti di suatu rasa aku terkurung di sesuatu rasa …. ketika kuikuti kemauanku akau terbawa di sesuatu yang ku maui …. kini ku mencoba memahami suatu kepahaman …. aku mencoba singgah di sesuatu itu yang membuat sesuatu itu memang adanya …. di ujung segaris tipis sesuatu itu ku pahami ada sesuatu kehendak …. ketika ku singgah di rumah itu mulai terasa ada perubahan dalam jiwa …. sunyi senyap kosong diam …. kuperhatikan ada yang amat sibuk …. ada yang maha meliputi …. ada sang maha hidup …. ada sang maha tahu …. ku mencoba menerima kepahaman yang ada …. ku uraikan ku lepaskan …. jiwaku semakin berkembang …. ada cinta …. ada rindu …. ada haru …. semakin dalam semakin sejuk dingin seperti ada bintik-bintik air menyiram seluruh tubuh …. aku tak bisa berkata berbilang pada suasana demi suasana yang ada …. aku hanya diam diam diam di rumah KUN ….
salam untuk semua, maafkan segala khilaf yang ada
bertemu dan bersua di persinggahan-persinggahan yang Allah kehendaki
Subhanakallahumma wabihamdik Asyhadu alla Ilahailla Anta Astaghfiruka Wa atubu Ilaik,
Sungguh suatu cerita atau resonansi yg sangat luar biasa, hati saya sangat tertarik untuk mengikuti dan memahaminya tetapi saya masih berada jauuuuh…di luar ruangan itu, pak Ust Deka dan mas IB… yth, mohon Do’a dan bimbingan nya agar saya bisa ikut atau mengikuti perjalanan bapak,…. semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatnya kepada kita semua Amin….